Batu kelahiran Desember, juga dikenal sebagai "Batu Kelahiran", adalah batu legendaris yang mewakili bulan kelahiran orang-orang yang lahir pada masing-masing dari dua belas bulan tersebut.
Januari: Garnet - batu wanita
Lebih dari seratus tahun yang lalu, seorang perempuan muda bernama Ulluliya jatuh cinta pada penyair ternama Jerman, Goethe. Setiap kali berkencan dengan Goethe, Ulluliya selalu mengenakan garnet pusaka miliknya. Ia percaya bahwa batu permata itu akan menyampaikan rasa cintanya kepada kekasihnya. Akhirnya, Goethe sangat tersentuh oleh Ulluliya, dan lahirlah "Nyanyian Marienbarth"—sebuah puisi agung. Garnet, sebagai batu kelahiran bulan Januari, melambangkan kesucian, persahabatan, dan kesetiaan.
Februari: Amethyst - batu kejujuran
Konon, dewa anggur, Bacchus, pernah mengerjai seorang gadis cantik, mengubahnya menjadi patung batu. Ketika Bacchus menyesali perbuatannya dan merasa sedih, ia secara tidak sengaja menumpahkan anggur ke patung tersebut, yang kemudian berubah menjadi batu kecubung yang indah. Oleh karena itu, Bacchus menamai batu kecubung tersebut dengan nama gadis tersebut, "AMETHYST".
Maret: Aquamarine - batu keberanian
Konon, di laut biru yang dalam, hiduplah sekelompok putri duyung yang menghiasi diri mereka dengan aquamarine. Ketika mereka menghadapi masa-masa kritis, mereka hanya perlu membiarkan batu permata itu terkena sinar matahari, dan mereka akan mendapatkan kekuatan misterius. Oleh karena itu, aquamarine juga memiliki nama lain, "batu putri duyung". Aquamarine, sebagai batu kelahiran bulan Maret, melambangkan ketenangan dan keberanian, kebahagiaan, dan umur panjang.
April: Berlian - batu abadi
Pada tahun 350 SM, saat berkampanye di India, Alexander memperoleh berlian dari sebuah lembah yang dijaga oleh ular-ular raksasa. Ia dengan cerdik memerintahkan para prajuritnya untuk memantulkan pandangan ular itu dengan cermin, membunuhnya. Kemudian, ia melemparkan potongan-potongan daging domba ke dalam berlian-berlian di lembah itu, membunuh burung nasar yang menangkap daging tersebut untuk mendapatkan berlian. Berlian melambangkan kesetiaan dan kemurnian, dan juga merupakan batu permata peringatan ulang tahun pernikahan ke-75.
Mei: Zamrud - batu kehidupan
Dahulu kala, seseorang menemukan kolam yang sangat hijau di Pegunungan Andes, dan orang-orang yang meminumnya menjadi lebih baik, dan orang buta yang menggunakannya pun mendapatkan kembali penglihatannya! Maka seseorang melompat ke kolam yang dalam untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan ia mengeluarkan sebuah batu permata hijau sebening kristal dari dasar kolam, yaitu zamrud. Batu permata hijau inilah yang membuat orang-orang di sana hidup bahagia. Zamrud, sebagai batu kelahiran bulan Mei, melambangkan istri yang bahagia.
Juni: Moonstone - batu kekasih
Batu bulan memancarkan cahaya yang stabil bagaikan malam bulan yang tenang, terkadang dengan sedikit perubahan cahaya, muncul dalam rona misterius. Konon, Dewi Diana, dewi bulan, bersemayam di batu bulan, dan terkadang suasana hatinya berubah-ubah, menyebabkan rona batu bulan pun berubah. Orang-orang percaya bahwa mengenakan batu bulan dapat membawa keberuntungan, dan orang India menganggapnya sebagai "batu suci" yang melambangkan kesehatan, umur panjang, dan kekayaan.
Juli: Ruby--Batu Cinta
Konon di Burma, seorang putri cantik bernama Naga menuntut agar siapa pun yang dapat mengusir naga pemakan manusia dari pegunungan dapat menikahinya. Akhirnya, seorang pemuda miskin membunuh naga itu dan berubah menjadi Pangeran Matahari, lalu keduanya menghilang dalam sekejap cahaya, meninggalkan beberapa telur, salah satunya melahirkan batu rubi. Di luar negeri, batu rubi melambangkan cinta yang berkualitas tinggi dan penuh gairah.
Agustus: Peridot--Batu Kebahagiaan
Konon, di sebuah pulau kecil di Mediterania, para bajak laut sering berselisih, tetapi suatu hari mereka menemukan sejumlah besar batu permata saat menggali bunker. Maka, mereka pun berpelukan dan berdamai. Terinspirasi oleh kisah ranting zaitun dalam Alkitab, sang pemimpin bajak laut menyebut batu permata berbentuk zaitun ini peridot. Sejak saat itu, peridot dianggap sebagai simbol perdamaian oleh para bajak laut. Nama "Batu Kebahagiaan" memang tepat, karena melambangkan kebahagiaan dan harmoni.
September: Safir--Batu Takdir
Konon, seorang bijak India kuno menemukan batu permata biru di tepi sungai, dan menamainya "Safir" karena warnanya yang pekat. Dipercaya dapat membawa keberuntungan dan perlindungan, pada abad pertengahan, para bangsawan Eropa menganggap safir sebagai kristal ramalan, menghiasinya sebagai jimat. Kini, safir melambangkan kebijaksanaan, kebenaran, dan kewibawaan. Legenda menceritakan tentang Banda, seorang pemuda pemberani yang melawan penyihir jahat demi perdamaian, yang menyebabkan kehancuran sang penyihir, bintang-bintang berjatuhan ke Bumi, beberapa di antaranya berubah menjadi turmalin cahaya bintang.
Oktober: Turmalin - Batu Perlindungan
Konon, Prometheus, terlepas dari keberatan Zeus, membawa api bagi manusia. Ketika api mencapai setiap rumah, api itu akhirnya padam di tebing tempat Prometheus diikat di Pegunungan Kaukasus, meninggalkan sebuah permata yang dapat memancarkan tujuh warna cahaya. Permata ini memiliki tujuh warna sinar matahari, dan disebut turmalin.
November: Opal - Batu Keberuntungan
Pada era Romawi kuno, opal melambangkan pelangi dan merupakan jimat pelindung yang membawa keberuntungan. Bangsa Yunani kuno percaya bahwa opal memiliki kekuatan untuk berpikir mendalam dan meramal masa depan. Di Eropa, opal dianggap sebagai simbol keberuntungan, dan bangsa Romawi kuno menyebutnya "Anak Laki-laki Cupid yang Cantik", yang melambangkan harapan dan kemurnian.
Desember: Pirus - Batu Kesuksesan
Konon, Songtsen Gampo, raja Tibet, memerintahkan para calonnya yang cantik dan cerdas untuk merangkai manik-manik pirus dengan sembilan lengkungan dan delapan belas lubang menjadi kalung demi mendapatkan istri yang berbudi luhur dan cerdas. Putri Wencheng, yang cantik sekaligus cerdas, mengambil sehelai rambutnya, mengikatkannya di pinggang seekor semut, dan membiarkannya melewati lubang-lubang tersebut, hingga akhirnya merangkai manik-manik pirus tersebut menjadi kalung.
Waktu posting: 17-Jul-2024